Sabtu, 14 Juli 2012

Hati-Hati Aktivis Galau di Facebook

dakwatuna.com – Memasuki usia kepala dua (dua puluhan) adalah saat-saat kritis bagi pemuda. Pada usia itu, menurut hemat saya, seseorang mulai memasuki usia menggalau. Tingkat kedewasaan tengah ia masuki. Ia berada pada masa pencarian. Bukan hanya pencarian hakikat/identitas diri, tapi juga pencarian belahan hati (jodoh).
Fenomena galau hinggap pada siapa saja, tak terkecuali para aktivis muda. Dengan semakin dibukanya kran komunikasi melalui media sosial, segala hal bisa dengan mudah diketahui termasuk kegalauan para aktivis. Memang, tak semua aktivis muda menunjukkan aktivitas galaunya di jejaring sosial, utamanya Facebook. Namun juga tak sedikit yang justru lantang menyuarakan kegalauannya itu.
Kegalauan yang dialami aktivis memang mengarah pada hal yang sama, pencarian kekasih hati (jodoh). Menunjukkan hal itu bisa melalui status Facebook, share link tentang hal terkait pernikahan, membuat catatan, dll. Jika mengemuka status dari seorang akhwat/ikhwan lajang yang menjurus ke pernikahan, maka ramailah komentar mengerubungi si status. Ada di antaranya yang meledek, mensupport, menasihati, dll.
Ada dua indikasi ditunjukkannya kegalauan oleh para aktivis muda di dunia maya. Pertama, ingin menunjukkan eksistensi diri. Ya, aktualisasi memang menjadi salah satu hal terkuat ramainya dunia maya era kini. Hampir semua orang ingin diketahui dan mendapat pengakuan di mata khalayak umum. Kedua, ingin diapresiasi. Apresiasi adalah hal yang ingin didapat oleh manusia setelah ia diketahui eksistensi dirinya. Ibarat seorang murid, ia berusaha mendapat perhatian guru dengan salah satunya rajin bertanya. Maka sang guru pun akan mengenal murid tersebut dan melabel positif sebagai murid yang aktif dan partisipatif.
Hakikatnya, tak ada yang salah dengan kegalauan yang dialami para aktivis muda. Ia tiada lain adalah suatu kefitrahan. Yang sangat disayangkan adalah, terkadang, kegalauan yang ditunjukkan lewat status atau apapun di FB sering menyeret pada hal yang kurang bermanfaat. Tak jarang ikhwan-akhwat awalnya saling meledek, kelamaan menjadi semakin intens berkomunikasi, saling menjodohkan, dll. Tentu saja hal tersebut sangat mengganggu dan bisa menjadi jebakan fitnah bagi oknum yang bersangkutan. Prasangka akan muncul di kalangan sesama aktivis lain atas penyikapan oknum terhadap hal ini.
Belum lagi ditambah dengan komentar dari masyarakat luas. Dunia maya bukan milik satu komunitas tertentu saja. Di dalamnya, terdapat jutaan pasang mata yang mampu melihat dan mengawasi laku kita. Bersikap galau di FB bukanlah teladan yang layak untuk dipublikasikan secara luas. Tak ada memang dalil yang melarang aktivitas galau di FB semacam ini. Namun jika memang sudah masanya, sudah pada waktunya, maka dewasalah. Segerakanlah pernikahan yang memang secara syariat baik, sebagai upaya penggenapan sebagian din. Jangan sampai mengawali hal baik itu dari sesuatu yang keruh dan berbau prasangka. Apapun alasannya, saya sebagai pengamat merasa miris dan resah jika menyaksikan kegalauan berlabuh di status FB aktivis muda. Pandangan subjektif saya mengatakan bahwa hal itu menunjukkan belum cukup dewasalah orang yang bersangkutan.
Masih banyak hal lebih bermanfaat yang bisa dilakukan. Ya, tidak jauh dari persiapan itu sendiri. Aspek ruhiyah, ilmiyah-fikriyah, jasadiyah, maadiyah (material), dan ijtima’iyyah adalah hal yang tak sepele untuk disiapkan. Maka jika memang sudah masanya, sudah pada waktunya segerakanlah. Karena pemuda yang menikah demi menjaga kesucian dirinya dari maksiat adalah satu dari tiga golongan yang wajib Allah tolong berdasarkan hadits At Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah.
Wallahu a’lam bish shawab.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/06/21329/hati-hati-aktivis-galau-di-facebook/#ixzz20faAo348
Share
Posted on 9:32 AM / 0 komentar / Read More

Jumat, 13 Juli 2012

Bimbingan Test by.KAMMI IAIN Banten

Hari ke-4 , Jumat 22 Juni 2012, suasana kampus IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten tampak cerah dan ramai dikunjungi oleh calon mahasiswa baru yang hendak mendaftar di kampus yang berlabel Islam tersebut.  Para pendaftar terlihat sangat antusias untuk dapat bergabung bersama mahasiswa-mahasiswa lainnya yang ada di kampus jingga tersebut. Terlihat dari kesungguhannya datang jauh-jauh dari seluruh penjuru pesisir banten dan daerah luar Banten lainnya. Momen ini adalah momen terakhir dalam sistem penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan oleh IAIN “SMH” Banten, yang bernama PCMB (Penerimaan Calon Mahasiswa Baru). Yang sebelumnya sudah ada pendaftaran  dari sistem PMDK,BIDIKMISI dan SPMB PTAIN , lalu sekarang saatnya pendaftaran PCMB mulai dibuka dari tanggal 18 Juni – 27 Juli. Yang nanti akan di ujikan tanggal 30 Juli – 1 Agustus dan akan di umukan kelulusannya tanggal 6 Agustus 2012.
Momen ini dipergunakan oleh sejumlah organisasi external kampus seperti KAMMI,KMS30,HMI,PMII,HAMAS,KUMANDANG,HIMATA dan organisasi yang lainnya terjun ke kampus untuk membantu para calon mahasiswa baru dalam mengurusi hal-hal yang diperlukan dalam proses pendaftarannya tersebut. Selain itu juga ,organisasi external kampus pun membuka Stand pendaftaran Bimbingan Tes(Bimtest)  bakal calon mahasiswa baru yang akan mengikuti ujian tes masuk di kampus tersebut. Di Bimtest itu, para calon mahaisswa baru akan diberi soal-soal test sebagai bahan latihan untuk mengisi soal yang akan diujikan di kampus.
Terlihat aktivis KAMMI sedang membantu mengurus keperluan calon mahasiswa yang bernama Aman. Aman datang jauh-jauh dari tangerang yang ditemani oleh temannya. Saat ditanya tujuan ia daftar di IAIN Banten, ia begitu semangat menjawab bahwa “saya ingin sekali menjadi mahasiswa IAIN “SMH” Banten, karena ingin menambah wawasan khazanah islam yang ada di kampus ini”.Ujarnya.
 “Semoga usaha – usaha kita (organisasi external) khususnya KAMMI dapat sangat membantu kelancaran camaba dalam proses pendafataran yang agak rumit ini. Meski baru hari ke-4 cukup banyak camaba yang hendak mendaftar di kampus ini, terlihat dari hasil data yang tertulis dalam buku besar pendaftaran Bimtest di KAMMI , sebanyak 30 peserta yang akan mengikuti BIMTEST bersama KAMMI”. Tutur aktivis KAMMI yang tidak mau disebut namanya tersebut. /im
Share
Posted on 11:37 PM / 0 komentar / Read More

Sejarah KAMMI


KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) adalah sebuah organisasi mahasiswa muslim yang lahir di era reformasi yaitu tepatnya tanggal 29 Maret 1998 di Malang. Anggotanya tersebar di hampir seluruh PTN/PTS di Indonesia. Selain itu, memiliki cabang juga di Jepang.
Latar Belakang Berdirinya KAMMI
KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). meskipun orientasinya adalah profit, namun kami jelaskan kepada segenap masyarakat bahwa kammi selalu menjalin link sehingga bisa berkembang dan mendapatkan dana dimana-mana. Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh Indonesia . Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktifis dakwah kampus. KAMMI lahir para ahad tanggal 29 Maret 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.
KAMMI lahir didasari sebuah keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan terutama pada sektor kepemimpinan telah membangkitkan kepekaan para pimpinan aktivis dakwah kampus di seluruh Indonesia yang saat itu berkumpul di UMM – Malang.
Pemilihan Nama
Pemilihan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI mengandung makna atau memiliki konsekwensi pada beberapa hal yaitu :
1. KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format bersama KAMMI.
2. KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang matang mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
3. Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
4. Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia

JARINGAN KAMMI
Sampai saat ini KAMMI terdiri dari 42 KAMMI Daerah di 29 propinsi di Indonesia dan 3 KAMMI Luar Negeri di 2 negara.
Ke-42 KAMMI Daerah tersebut adalah: NAD, Sumsel/Palembang, Lampung, Banten, Tangerang, Bekasi, Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Kaltim/Samarinda, Sukabumi, Kalbar/Pontianak, Kalteng/Palangkaraya, Kalsel/Banjarmasin, Purwokerto, Malang, Yogyakarta, Solo, Jember, Semarang, Surabaya, Madiun, NTB/Mataram, Gorontalo, Maluku, Jambi, Bengkulu, Riau, Sumbar/Padang, Sumut/Medan, Papua, Bali, Sulsel/Makasar, NTT/Kupang, Sulteng/Palu, Ternate, Sultra/Kendari, Sulut/Manado, Cirebon
Sedangkan 3 KAMMI Luar Negeri adalah: Jepang, Timur Tengah dan Jerman (Eropa)
Share
Posted on 9:39 AM / 0 komentar / Read More
 
Copyright © 2011. KAMMI IAIN BANTEN . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates